India siaga satu kasus pemerkosaan part 2

Polisi sejauh ini baru menangkap dua orang terkait kasus bocah 11 tahun di distrik Panipat dan dua orang lain tersangka pemerkosaan hari Minggu. Banyak yang menilai polisi terlalu lalai dalam menanggapi kasus pemerkosaan. Namun, polisi berdalih bahwa kasus pemerkosaan sudah terlalu mendarah daging di kalangan masyarakat India. Pemerkosaan adalah bagian dari masyarakat. Insiden ini tidak terjadi begitu saja, tetapi sudah lama ada. Kasus pemerkosaan massal pertama kali mencuat saat mahasiswa berusia 23 tahun bernama Jyoti Singh diperkosa dan dibunuh dalam sebuah bus kota di New Delhi. Sejak itu, India menjadi rentan terhadap kekerasan seksual. Sebulan setelah kasus Singh merebak, pemerintah pusat langsung meloloskan reformasi legislatif untuk meningkatkan hukuman atas kejahatan seksual. Hukuman tersebut antara lain waktu tambahan hukuman penjara dan pelaksanaan hukuman mati. Namun setelah lima tahun berlalu, hukuman tersebut menjadi semakin melambat dan perwujudannya jadi semakin tidak terlihat. Kasus pemerkosaan adalah tentang kekuatan patriarki. Pola pikir semacam itu membutuhkan waktu lama untuk diubah. Masih banyak perempuan yang memilih tidak melapor karena mereka tidak percaya kepada polisi atau polisi tidak mendaftarkan kasus itu.Bahkan meski sudah didaftarkan, mendapatkan keadilan di sistem peradilan India juga masih jauh dari harapan. Di sekolah-sekolah, pendidikan seks bahkan tidak dimasukkan ke kurikulum karena dianggap bisa "merusak" pemuda dan nilai-nilai tradisional.
Oleh karena itu, banyak dari pria tersebut tidak menyadari perbuatan mereka dan terus-terusan mencari pembenaran atas apa yang mereka lakukan. Bahkan tidak sedikit yang justru menyalahkan korban atas perbuatan mereka. Mereka tidak diajarkan tentang pendidikan seks selama di sekolah. Orangtua bahkan tidak menggunakan kata-kata seperti penis, vagina, pemerkosaan, atau seks dalam kehidupan sehari-hari sehingga para pria itu bahkan tidak tahu kalau yang mereka perbuat (memperkosa) adalah kesalahan. Berbagai kasus perkosaan di India utara telah menyorot penindasan seksual terhadap perempuan dari golongan kasta rendah di negara itu, khususnya di daerah-daerah pedesaan. Banyak kejadian eksploitasi dalam masyarakat Dalit, para anggota kasta rendah di India. Kasta yang lebih tinggi mengeksploitasi perempuan-perempuan golongan Dalit dan bagian-bagian yang lebih lemah karena dibenarkan. Dan kadang-kadang perkosaan digunakan sebagai senjata untuk menekan bagian-bagian masyarakat ini. Dan bagian-bagian masyarakat ini tidak berdaya melakukan pembelaan diri. Alasan utamanya adalah bahwa mereka tergantung pada kasta tuan tanah, dengan demikian mereka sangat rawan. Menghadapi kekejaman itu, pemerintah baru India akan menyelesaikan masalah itu dengan bertindak cepat. Menteri Pengembangan Perempuan dan Anak-Anak, Maneka Gandhi, telah berjanji akan mengadakan usaha pertolongan, lewat on line bagi perempuan, dan mendirikan pusat-pusat krisis pemerkosaan.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Hoaks dibuat

India siaga satu kasus pemerkosaan